Pimred Berita Istana Diancam Hendak Ditabrak hingga Modar, Pelaku Diduga Tri Wulandari Resmi Dilaporkan ke Polres Sragen
SRAGEN | RESPUBLIKA INDONESIA
Ancaman serius dialami oleh Warsito, Pemimpin Redaksi (Pimred) sekaligus Direktur Utama PT Berita Istana Negara. Ia mendapatkan pesan WhatsApp berisi ancaman hendak ditabrak hingga tewas (“modar”) dari seseorang yang diduga kuat Tri Wulandari.
Kejadian ini bermula pada Kamis (9/10/2025) sekitar pukul 13.12 WIB, ketika Warsito sedang mengikuti rapat ramah tamah terkait program Pamsimas di Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Sragen, Jawa Tengah. Saat itu, ponselnya menerima satu panggilan tak terjawab, disusul beberapa pesan WhatsApp bernada ancaman dari nomor +62 812-1596-4*.
Dalam pesan tersebut, pengirim menulis kalimat bernada kasar dan intimidatif, di antaranya:
"Kowe kurang duet to, gawe brita ra bener, opp kowe tak pparani omahmu due cangkem ora sah yacat, entuk bayaran pirang juta kowe ngelek-ngelek aku.”
Warsito yang kaget dengan pesan tersebut kemudian membalas,
"Mohon maaf, ini dengan siapa dan masalah berita apa?”
Namun, pengirim malah menjawab dengan nada ancaman yang lebih keras:
"Rasah takok jenengku. Uripmu nek urung ditabrak modar karepmu. Ora sok bener. Intine kowe brita ora bener. Aku iso lapor balik, kurang duet kowe arep merees aku to. Lucu wong LSM ngemis-ngemis duet.”
Merasa terancam, Warsito segera memeriksa nomor tersebut melalui aplikasi Getcontact dan muncul nama Tri Wulandari. Untuk memastikan kebenaran, Warsito langsung menghubungi Dwi Risriyadi, mantan suami Tri Wulandari.
Menurut Dwi, nomor tersebut memang milik Tri Wulandari, bahkan foto profil WhatsApp yang digunakan adalah foto dirinya saat masih berdinas di Sumberlawang. “Iya mas, itu nomor Tri Wulandari,” jawab Dwi Risriyadi ketika dikonfirmasi langsung oleh Warsito melalui sambungan telepon.
Tak ingin menunda, sekitar pukul 14.51 WIB, Warsito mendatangi Polres Sragen dan melapor ke Unit Reskrim atas dugaan pengancaman pembunuhan. Ia menyerahkan bukti tangkapan layar percakapan WhatsApp kepada petugas.
Pihak Media dan Tokoh Sragen Desak Polisi Bertindak Tegas : Menanggapi hal tersebut, Vio Sari, Kepala Perwakilan (Kaperwil) Berita Istana Jawa Tengah, mengecam keras tindakan pelaku yang berani mengancam pimpinan medianya.
“Tri Wulandari itu orang yang tidak tahu aturan, arogan, dan harus ditindak tegas. Pihak Polres Sragen harus segera menahan pelaku karena ini ancaman serius terhadap pimpinan kami. Apalagi, beliau juga punya anak yang masih sekolah di SMK Sukowati. Ini sudah membahayakan keselamatan keluarga,” tegas Vio Sari yang dikenal dengan julukan ‘Singa Betina Jawa Tengah’.
Vio juga mengingatkan bahwa pelaku bukan orang baru dalam tindakan nekat. “Beberapa waktu lalu, pelaku juga pernah menyiram bensin ke anggota Polres Sragen. Ini jelas membahayakan dan harus ditindak cepat,” ujarnya.
Sementara itu, Dedy Afriandi Nusbar, S.H., M.H., selaku kuasa hukum Warsito, mendesak penegak hukum khususnya Polres Sragen Polda Jateng agar segera memproses laporan tersebut sesuai hukum yang berlaku.
“Ancaman ini tidak bisa dianggap enteng. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan seorang jurnalis sekaligus pimpinan perusahaan media. Kami minta penyidik menindak tegas pelaku,” ujarnya.
Dukungan terhadap langkah hukum Warsito juga datang dari berbagai tokoh Sragen.
Sunarto, S.H., menyatakan dukungannya, “Langkah Warsito sudah tepat. Ancaman seperti ini tidak boleh dibiarkan.”
Hal senada disampaikan Agung Joko Setianto, tokoh masyarakat dari Mojo, Sragen.
“Ini ancaman serius. Harus diusut tuntas agar pelaku tidak seenaknya mengancam orang. Dia sudah sering bikin onar di Sragen,” tegasnya.
Warsito menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres Sragen yang dengan cepat menerima dan menindaklanjuti laporannya.
“Saya sangat berterima kasih atas pelayanan yang cepat dan profesional dari pihak kepolisian. Ini pertama kali saya mengalami ancaman seperti ini. Saya kaget, karena pesan datang tiba-tiba dengan nada ingin membunuh. Saya punya keluarga, anak, dan ancaman ini jelas membahayakan kami,” ungkap Warsito.
Kasus dugaan pengancaman terhadap pimpinan media ini kini resmi ditangani oleh Polres Sragen, dan masyarakat menunggu langkah tegas aparat kepolisian dalam menegakkan hukum terhadap pelaku ancaman.
Penulis : Vio Sari / Editor: Azis
Komentar
Posting Komentar