Langsung ke konten utama

Dugaan Skandal di Jam Dinas Pejabat : Aroma "Backingan" dan Arogansi Terhadap Media Kecil



KOTA BANDUNG  |  RESPUBLIKA INDONESIA

Dugaan praktik culas yang mencederai integritas Birokrasi kembali mencuat di tubuh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat. Dua pejabat berinisial AG dan TG, yang disebut-sebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Wilayah III Dishub Jabar, tertangkap kamera tengah melakukan pertemuan tidak resmi dengan seorang pengusaha proyek di sebuah restoran elite kawasan Jalan Kiara Condong, Kota Bandung.

‎Pertemuan tersebut berlangsung pada Selasa, 8 Juli 2025 pukul 14.10 WIB, di restoran Steak House—tempat yang dikenal sebagai lokasi favorit pertemuan informal kalangan elite. Ironisnya, pertemuan tersebut terjadi di jam kerja aktif, menimbulkan pertanyaan publik mengenai motif dan substansi dari pertemuan tersebut.

‎Media kami juga telah menerima foto dan informasi dari sumber internal terpercaya yang menyebutkan bahwa pembahasan dalam pertemuan itu diduga kuat berkaitan dengan proyek pengadaan di lingkungan Dishub Jabar.

‎“Itu bukan sekadar ngobrol santai. Terjadi di jam kerja, di tempat yang jelas-jelas bukan ruang koordinasi resmi pemerintah. Pembahasannya mengarah pada kepentingan proyek,” ungkap narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan.

‎Lebih jauh, TG disebut memiliki peran strategis sebagai penentu teknis dan administrasi dalam lelang proyek pengadaan, sementara AG dikenal sebagai pendamping teknis yang aktif terlibat dalam evaluasi paket-paket pekerjaan. Keduanya ditengarai sering berada dalam lingkaran proyek strategis di wilayah Jawa Barat.

‎Tak hanya dugaan pertemuan gelap, redaksi juga menerima laporan bahwa ada figur kuat di balik layar yang diduga membekingi praktik-praktik tak sehat di tubuh Dishub Jabar. Sosok ini bahkan disebut meremehkan peran MEDIA MEDIA kecil, dan terkesan tidak peduli terhadap pemberitaan yang menyingkap dugaan penyimpangan tersebut.

‎“Silakan saja Media Media KECIL memberitakan, tidak akan berpengaruh,” ucap sumber menirukan kalimat arogansi yang diklaim diucapkan salah satu oknum yang merasa berada di zona nyaman kekuasaan.

‎Pernyataan itu justru mempertegas bahwa ada pola pembiaran dan arogansi kekuasaan yang makin mengakar, terutama terhadap kontrol sosial dari media independen yang dianggap tidak punya daya tekan besar.

‎Media kami menerima laporan lanjutan pada Kamis malam, 18 Juli 2025, melalui sambungan telepon dari narasumber kredibel yang mengetahui manuver di balik pertemuan tersebut. Narasumber meminta agar media tidak tunduk pada tekanan, dan berani membongkar praktik-praktik licik yang diduga telah berlangsung sistematis.

‎Hingga berita ini diterbitkan, tidak ada klarifikasi resmi dari pihak Dishub Provinsi Jawa Barat terkait keberadaan pejabatnya di lokasi non formal tersebut di jam kerja. Redaksi tengah menunggu jawaban resmi dari instansi terkait atas kebenaran menyudutkan media yang berani memberitakan dugaan kongkalikong tersebut. 

‎Media jurnalis juga mendorong agar Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan menyelidiki dugaan pelanggaran etika birokrasi dan potensi konflik kepentingan dalam pengadaan proyek di Dishub Jabar. Pengawasan internal saja tidak cukup jika dugaan kongkalikong ini melibatkan jaringan lebih luas dan menyentuh kepentingan anggaran publik.

‎Sebagai media independen, Media Media kecil tidak akan diam ketika marwah pelayanan publik dan integritas birokrasi dipertaruhkan. Arogansi kekuasaan yang meremehkan media rakyat justru menjadi bahan bakar perjuangan jurnalistik kami untuk terus menyuarakan transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan pada publik.

( Tim - Red )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Virall.....!! Pelajar SMK 1 Kalibawang Dilarikan Ke Rumah Sakit PKU Wonosobo, Diduga Jadi Korban Penganiayaan

KAB. WONOSOBO // RESPUBLIKA INDONESIA  Maulanarazak siswa dari SMK 1 yang ber alamat di Dusun gedongan RT 1 RW 10 Desa Tempurjo kecamatan kali bawang  Kabupaten wonosobo menjadi korban penganiyaan / pengeroyokan  Sehingga harus di larikan ke rumah sakit PKU Wonosobo Beredar kabar bahwa adanya seorang siswa SMK 1 kalibawang menjadi korban pengeroyokan sehingga masuk Rumah Sakit PKU Wonosobo Dari informasi tersebut Awak media  menelusuri ke rumah sakit PKU wonosobo dan bertemu dengan keluarga korban yaitu ibu Supiyah dan ngabdulrozak selaku ibu korban dan kakak kandung korban  Bedasarkan keterangan  ngabdulrozak selaku kakak kandung korban menyampaikan "Berawal  dari kabar oleh temen korban inisial ( z ) yang memberikan kabar bawahwa (Maulanarazak) kondisinya mengalami pingsan dan  sekarang  di rumahnya, sehingga saya bergegas untuk menjemput adik saya. Setelah sampai di rumah (z) saya menjumpai adik saya dalam ke adaan pingsan dan Saya terkeju...

Lawfirm Scorpions Melakukan Upaya Hukum Terhadap Resnarkoba Polda Kalteng

( PAKNGKARYA ) - RESPUBLIKA INDONESIA   Bahwa tindakan upaya paksa seperti penetapan Tersangka pada perkara pidana tidak hanya cukup terpenuhi sesuai pasal 184 KUHAP tetapi harus sah menurut hukum,bukan hanya min dua alat bukti saja tetapi harus sesuai prosedur . Hal ini di tegaskan PH Lawfirm Scorpions Adv. Haruman Supono, SE, SH,MH,AAIJ pengacara handal Hendra Jaya Pratama  Perkara ini muncul terkait penguasaan narkotika jenis Gol I Shabu berat netto 79,88 gram dalam penguasaan oknum anggota Polisi Polda Kalteng Fatthurrahman/Fathur pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2024 skj 17.00 WIB di jl. Cendrawasih Palangkaraya.  Saat PH Hendra Bang Haruman temui Fathur menjelaskan bahwa di tangkap saat ambil barang (shabu) sesuai pesanan entah milik siapa barang itu sesungguhnya, Karena sebelum di tangkap saya /Fathur melihat aparat kepolisian Tesnarkoba Polda Kalteng telah menunggu kehadiran saya untuk ambil shabu itu ,jelas Haruman info yang di dapat dari pengakuan Fathur. Lawfirm S...

Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Kalteng Diduga kuat Paksakan Hendra Jadi Tersangka.

( PALANGKARAYA ) - RESPUBLIKA INDONESIA  Hendra ; Saya Minta Tolong Rudiman keponakan Malindo bandar sabu terbesar di Muara Teweh .untuk Gadai serterpikat Rumah saya, namun Rudiman  jebak saya dengan cara rekayasa seakan saya yg pesan narkoba padahal semua jaringan Rudiman bandar besar di LP Pontianak bersama Ngkoh Boby.  Saksi-saksi  Hendra yang tau kalau  Rudiman yg meminjamkan hp kepada Hendra adalah Maltha leric dan oteng , Rudiman saat ini dipindahkan ke LP km 38 karena menghindar takut sama Hendra motif dan modusnya terbongkar . Setelah saya tahu Fatur ketangkap narkoba dan saya tanyakan Rudiman kok bisa urusan narkoba ,ada apa ini?  sebenarnya Rudiman saya minta kamu gadai serterpikat rumah saya ada apa ini, apa ada kaittan dengan saya, segera kembalikan serterpikat saya karena kamu bohong dan tipu saya dengan narkoba engak benar kamu ini sudah Rudiman,demikian keterangan Hendra pada media ini Jumat16 Agustus 2024. Semeentara PH Hendra dari filma huk...